Tiori
Organisasi
Seperti
halnya teori yang lain, pemahaman teori organisasi diawali dari kata
“organisasi” itu sendiri. Organisasi diambil dari kata “organon” (Yunani) yang
berarti alat, yang bisa kita terjemahkan sebagai sekumpulan orang yang memiliki
tujuan yang sama.
Jadi
ada dua hal yang penting di sini yang harus ada dan dipahami secara gamblang:
- “sekumpulan orang”
Artinya
organisasi terdiri minimal atas dua orang yang punya interaksi satu sama lain
- “tujuan” (yang sama)
Interaksi
tersebut terbentuk karena memiliki visi / misi / kegiatan lain yang baik secara
terstruktur atau tidak untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran
Di
samping dua hal wajib tersebut sebenarnya masih ada “Culture” dan
“Environment”, dan mungkin di uraian di bawah akan ada lagi komponen-komponen
lain yang muncul bila organisasi dipandang dari sudut yang berbeda dan yang
lebih detail.
Organisasi
sebagai sebuah teori dapat dipelajari dari berbagai ilmu
- Sosiologi (ilmu tentang sifat,
perilaku, dan perkembangan masyarakat)
- Ekonomi (ilmu yang mempelajari
sifat manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran,
dan konsumsi barang/jasa)
- Psikologi (ilmu yang
mempelajari jiwa/mental terbatas pada manifestasi dan ekspresi jiwa/mental
berupa proses, tingkah laku, atau kegiatan)
- Politik (ilmu yang mempelajari
alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem
pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku
politik dan kebijakan publik)
- Manajemen (seni mengatur dan
melaksanakan, belum ada definisi jelas)
dan
kajian-kajian terhadapnya disebut sebagai studi organisasi, perilaku
organisasi, atau analisa organisasi. Dua hal ini yang membentuk perspektif
dalam teori organisasi bisa bermacam-macam.
Komponen
dasar sebuah organisasi dilihat dari hasil studi organisasi adalah:
- Anggota
- Tujuan
- Kegiatan
- Komunikasi
- Lokasi
- Bentuk
- Perilaku dan Budaya
Kegiatan
Dalam Teori Organisasi Klasik
Teori
organisasi klasik oleh Fayol (1841-1925) mengklasifikasikan tugas manajemen
yang terdiri atas :
1.
Technical ; kegiatan memproduksi
produk dan mengoranisirnya.
2.
Commercial ; kegiatan membeli bahan
dan menjual produk.
3.
Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4.
Security ; kegiatan menjaga
keamanan.
5.
Accountancy ; kegiatan akuntansi
6.
Managerial ; melaksanakan fungsi
manajemen yang terdiri atas :
·
Planning ; kegiatan perencanaan
·
Organizing ; kegiatan
mengorganiisasikaan
·
Coordinating ; kegiatan
pengkoorrdinasiian
·
Commanding ; kegiatan pengarahann
·
Controlling ; kegiatan penngawasaan
·
Selain hal tersebut diatas, asas-asa
umum manajemen menurut Fayol adalah :
·
Pembagian kerja
·
Asas wewenang dan tanggungjawab
·
Disiplin
·
Kesatuan perintah
·
Kesatuan arah
·
Asas kepentingan umum
·
Pemberian janji yang wajar
·
Pemusatan wewenang
·
Rantai berkala
·
Asas keteraturan
·
Asas keadilan
·
Kestabilan masa jabatan
·
Inisiatif
·
Asas kesatuan
Hubungan
Antar Invididu
Dalam
organisasi yang dilihat dari sudut pandang hubungan struktural, pendekatan yang
dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan
mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi
untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi
bagi para pemimpin organisasi bahwa organisasi itu adalah suatu sistem sosial
dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar
produktifitasnya bisa lebih tinggi.
Bentuk
Organisasi
- Organisasi Struktural
Pada
umumnya adalah sebuah organisasi formal yang memiliki Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga yang mengatur operasionalitas dan hubungan antar lembaga
dan manusia dalam organisasi tersebut. Contoh organisasi ini jelas, antara lain
adalah perkumpulan / serikat / partai, perusahaan, pemerintahan (Negara sebagai
sebuah organisasi besar sampai pada tingkat pemerintahan terendah misal Rukun
Tangga / Lingkungan). Organisasi struktural merupakan bentuk organisasi dengan
kompleksitas tertinggi karena di dalamnya muncul berbagai kepentingan /
interest terutama di sisi ekonomi dan politik.
- Organisasi tanpa bentuk
Organisasi
tanpa bentuk pada umumnya diawali dari sekumpulan individu yang memiliki
kebiasaan dan kebutuhan yang sama dan tidak memerlukan sebuah anggaran dasar
untuk melandasi perilaku dan hubungan antar manusia dalam kesehariannya. Contoh
paling sederhana adalah keluarga. Di masa teknologi virtual sekarang ini juga
muncul fenomena OTB virtual juga contoh adalah sebuah group milis, virtual
society, dan lain-lain, di mana keanggotaan, lokasi, dan hubungannya juga
virtual walaupun memiliki kesamaan tujuan atas dasar minat atau kebutuhan.
Kondisi ini semakin meng-absurd-kan dasar organisasi yaitu keanggotan, lokasi,
dan hubungan, dan juga memperkaya bentuk organisasi itu sendiri.
- Organisasi majemuk
Organisasi
majemuk memiliki keunikan di ketidakkonsistenan antara anggaran dasar dan
dengan hubungan antar individunya. Organisasi seperti ini (umumnya) memiliki
anggaran dasar yang jelas, tetapi hubungan antar individunya lebih didasarkan
sebagai hubungan sosial yang setara dan tidak bersifat fungsional. Fenomenanya
adalah bukan pada ketidaktaatan individu untuk menerapkan anggaran dasar,
tetapi umumnya berawal dari pada saat organisasi itu terbentuk yang lebih
menerapkan hubungan sosial kekeluargaan antar individunya yang kemudian semakin
menjadi semakin kompleks karena skala keanggotaan dan pembagian fungsi kerja
antar individunya, juga karena organisasi tersebut mulai memerlukan hubungan
dengan lingkungannya yang menuntut organisasi tersebut berbentuk secara
struktural. Contohnya bisa jadi kelompok agama / sekterial dan lembaga sosial.
Budaya
Organisasi
Perilaku
dan Budaya (perilaku yang dilakukan secara konsisten dan sudah menjadi way of
life) menampakkan kepribadian dari organisasi tersebut. Sebuah
organisasi tanpa disadari memiliki budaya organisasi. Dalam organisasi formal,
budaya organisasi perlu didefinisikan dari nilai-nilai dominan yang muncul yang
kemudian ditetapkan sehingga membantu keefektifan organisasi tersebut.
Budaya
organisasi meliputi:
- Pola kepercayaan
- Simbol-simbol
- Ritual dan Mitos
- Nilai praktis
Untuk
menemukan budaya organisasi, perlu dipahami dari berbagai sumber antara lain:
- Cerita : sejarah, ruang lingkup
usaha/kegiatan, hubungan usaha, orang-orang penting, dsb
- Ritual : kegiatan-kegiatan yang
secara rutin / sering dilakukan misal pemilihan ketua, pemberian hadiah,
dll
- Simbol material : benda atau
perangkat yang sering digunakan
Budaya
organisasi pada akhirnya akan menunjukkan identitas organisasi tersebut baik
untuk dikenali secara internal maupun eksternal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar